02 Januari 2011

Miliarder-miliarder yang hidup sederhana

Warren Buffet

Ia adalah seorang investor dan pengusaha Amerika Serikat yang dijuluki Oracle of Omaha, Warren Buffett mengumpulkan kekayaan yang sangat besar dari kecerdikannya berinvestasi melalui perusahaannya Berkshire Hathaway, di mana dia memegang 38% saham. Pada tahun 2005  pendapatan bersihnya AS$44 milyar dan  menduduki urutan kedua sebagai orang terkaya kedua dunia menurut Forbes, di belakang Bill Gates. Pada  tahun 2010 kekayaan bersihnya diperkirakan berjumlah sekitar $ 47 milyar. Salah satu rahasia keberhasilan Buffet adalah kesederhanaannya. Buffet menghindari rumah dan barang-barang  mewah. Dia dan istrinya masih tinggal di rumah sederhana di Omaha, Nebraska yang dibeli hanya dengan harga $31.500 lebih dari 50 tahun yang lalu.
Walaupun dia makan malam di restoran-restoran terbaik di seluruh dunia, jika diberi pilihan dia lebih suka memilih burger dan kentang goreng dengan cherry coke dingin. Ketika ditanya mengapa dia tidak memiliki yacht, dia menjawab "Mainan kebanyakan hanya akan membuat anda kesal".



Carlos Slim

Majalah bisnis Amerika Serikat Forbes melaporkan, taipan asal Meksiko ini menjadi orang terkaya di dunia. Pemilik perusahaan ponsel terbesar di Amerika Latin ini memiliki aset sekitar US$ 53.5 miliar. Walaupun mampu, dia tidak membeli barang-barang mewah, seperti yacht dan jet pribadi, tinggalpun masih di rumah yang telah 40 tahun ditempatinya.

Ingvar Kamprad

Lahir tanbgal 30 Maret 1926, ia  adalah seorang industrialis dari Swedia. Dia mendirikan IKEA, sebuah pengecer berantai furnitur rumah, pada 1943. Pada tahun 2005, menurut majalah Forbes dia menduduki posisi keenam sebagai orang terkaya di dunia. Kesederhanaannya terlihat pada kehidupannya keseharian dimana hanya ditemani Volvo 240GL yang telah berumur 15 tahun, sering juga naik Bus kalo pergi ke Kota, saat urusan keluar kotapun selalu menggunakan pesawat bisnis dan tidah pernah tinggal di hotel mewah.


Chuck Feeney

Lahir 23 April 1931 di Elizabeth, NJ, ia  adalah pengusaha Amerika Irlandia dan pendiri The filantropis Atlantik, salah satu yayasan swasta terbesar di dunia.
 Tumbuh dewasa pada masa The Depression sebagai orang Amrika-Irlandia mungkin yang mempengaruhi kesederhanaan Feeney. Dengan motto “Saya pergi untuk bekerja keras, bukan untuk saya, co-founder dari Duty Free Shoppers diam diam telah menjadi milyarder.
Dia pantas dijuluki sebagai dermawan sejati..kekayaannya sebagian besar diberikan melalui yayasannya Atlantic Philanthropies, selain member lebih dari $600 juta kepada almamaternya CornellUniversity juga miliaran dolar diberikan untuk sekolah, lembaga-lembaga penelitian dan rumah sakit.
Untuk bepergian, Feeney terbang dengan pesawat kelas ekonomi, urusan pakaian hanya memebeli di took retail, untuk urusan sepatu katanya “ anda hanya dapat memakai sepasang sepatu pada saat yang sama.".
Feeney membesarkan anak-anaknya dengan cara yang sama, menyuruh mereka bekerja pekerjaan musim panas yang sama dengan kebanyakan remaja lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon daftarkan diri anda:

Pulau Seram, Maluku