Plane
yang kami tumpangi mendarat di Soekarno-Hatta Air Port pukul 8.00 WIB, lebih
cepat 20 menit dari jadwal pendaratan yang diumumkan pramugari. Setelah bagasi
diselesaikan kami lansung melanjutkan
perjalanan ke Bandung, dimana sebelumnnya mampir di Bekasi mengambil
kendaraan yang dipinjamkan oleh saudara.
Dengan
menggunakan kendaraan pinjaman tersebut, di pagi hari tanggal 11 Oktober 2015
perjalanan dilanjutkan. Cerah cuaca hari itu dan yang tak kalah penting adalah
kondisi jalan TOL Cipularangnya yang lengang langgeng. Jarum jam menunjukan pukul 13.35 saat antrean
untuk keluar pintu TOL Pasteur-Bandung.
Perjalanan
kami lanjutkan menuju Hotel Universal yang beralamat di Jalan Setiabudhi.
Sedikit mengalami kemacetan sepanjang perjalanan kami, walaupun telah berusaha
melewati jalanan yang dalam istilah umum disebut jalan-jalan tikus.
Hotel
yang bernuansa Classic dengan pewarnaan alami kehitaman menawarkan kenyamanan
serta kepuasan tersendiri bagi mereka yang mulai memasuki area hotel.
Kamar bernomor 201-202 ditawarkan kepada kami. Kamar yang masing-masing jendelanya menghadap arah barat dan timur dengan view lembah-lembah terselimuti pepohonan dikombinasikan rumah-rumah kaum pemilik duit terlihat dengan jelas. Kesejukan, kemewahan, kreativitas tinggi sangat terasa di sekitar hotel.
Sentuhan tangan-tangan trampil menjadikan hotel ini memiliki kekhasan serta nilai seni yang sangat menarik pada sudut-sudut bangunannya. Begitu juga dengan para awak hotel, tak kalah dengan bangunannya, para awak hotel menawarkan keramahan yang sejuk....
Kamar bernomor 201-202 ditawarkan kepada kami. Kamar yang masing-masing jendelanya menghadap arah barat dan timur dengan view lembah-lembah terselimuti pepohonan dikombinasikan rumah-rumah kaum pemilik duit terlihat dengan jelas. Kesejukan, kemewahan, kreativitas tinggi sangat terasa di sekitar hotel.
Sentuhan tangan-tangan trampil menjadikan hotel ini memiliki kekhasan serta nilai seni yang sangat menarik pada sudut-sudut bangunannya. Begitu juga dengan para awak hotel, tak kalah dengan bangunannya, para awak hotel menawarkan keramahan yang sejuk....
Tujuan
kami datang ke Hotel Universal Jalan Setia Budhi bukan dalam bentuk misi
liburan, akan tetapi untuk mengikuti seminar tentang pemanfaatan sumber-sumber
alam yang ada untuk gasifikasi biomassa. Kegiatan yang diselenggarakan oleh
Ditjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral tersebut setidaknya mengingatkan kita akan kondisi minyak
bumi yang semakin memasuki kelangkaan. Dengan memanfaatkan energi-energi
alternatif setidaknya dapat menolong kita dari kondisi kebingungan jika suatu
saat nanti minyak bumi mengalami titik kritis dari kelangkaan.
Dalam
seminar tersebut, beberapa peserta terutama yang berasal dari daerah
mempertanyakan komitmen pemerintah pusat terhadap pengembangan energi alternatif
yang bersumber dari tanaman/tumbuhan. Hal ini didasari pengalaman kampanye
pemanfaatan jarak untuk biofuel.
Kampanye besar-besaran kepada masyarakat untuk beralih ke penanaman pohon jarak sebagai bahan baku biofuel yang telah ditanggapi positif masyarakat petani akhirnya berakhir dengan ketidakjelasan yang berakibat ketidakpercayaan masyarakat terhadap program-program yang ditawarkan pemerintah…ini yang dikeluhkan oleh sebagian peserta seminar dan inilah yang menjadikan rasa trauma yang berujung ke ogah-ogahan untuk menindaklanjuti kampanye pemerintah pusat terhadap pemanfaatan energi alternatif terutama yang bersumber dari tumbuhan/tanaman yang dianjurkan ke masayarakat petani.
Kampanye besar-besaran kepada masyarakat untuk beralih ke penanaman pohon jarak sebagai bahan baku biofuel yang telah ditanggapi positif masyarakat petani akhirnya berakhir dengan ketidakjelasan yang berakibat ketidakpercayaan masyarakat terhadap program-program yang ditawarkan pemerintah…ini yang dikeluhkan oleh sebagian peserta seminar dan inilah yang menjadikan rasa trauma yang berujung ke ogah-ogahan untuk menindaklanjuti kampanye pemerintah pusat terhadap pemanfaatan energi alternatif terutama yang bersumber dari tumbuhan/tanaman yang dianjurkan ke masayarakat petani.
Mengenai
energi alternatif, hampir semua daerah memiliki potensi yang besar, selain
biomassa. Potensi energi alternatif lainnya seperti air, angin, sampah, laut
dll sangat potensial untuk dikembangkan sebagai jawaban atas ketergantungan
kita pada minyak bumi yang semakin menipis cadangannya.
Selain
itu, dalam seminar tersebut juga disinggung mengenai pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) bidang energi terbarukan. Peserta dari instansi pemerintah
(Pemda) menyoroti tugas dan fungsi yang diemban di organisasi tempat kerja
terkadang tidak didukung dengan pendidikan serta pelatihan (Diklat) yang
memadai berkaitan dengan tugas-tugas
pemerintahan yang diemban. Kalaupun ada, diklat tersebut seringkali diikuti
oleh orang-orang yang bukan bidang tugasnya. Penugasan diklat yang direkomendasikan
oleh pimpinan instansi/lembaga lebih pada pertimbangan hubungan-hubungan
kedekatan bukan karena profesionalisme
atau kebutuhan organisasi- tugas fungsi- yang diemban.
Jam
menunjukan angka 5.30 PM, kesimpulan dari seminar telah rampung dan disebar ke
peserta seminar… setelahnya Penutupan menjadi akhir dari seminar.
Saatnya
jalan-jalan menyusuri Kota Bandung di malam hari… Bandung yang berjuluk kota
kembang juga paris van java memiliki nuansa kekhasan yang cantik nan indah. Sangat
disayangkan bila momen yang ada tidak sekalian dimanfaatkan untuk menikmati
indahnya kota bandung terutama saat-saat malam hari. Sudut-sudut kota Bandung
menawarkan jajanan dan hiburan yang menggoda terutama di sepanjang Jalan Dago
yang kami lalui. Tawaran hiburan berupa café dan factory outlet (FO) penuh
menggoda untuk di “jenguk”. Selain Dago, Paris Van Java serta kawasan sekitar
Gedung Sate juga tak luput dari jalan-jalan kami.
Waktunya
siap-siap cek out n balik Jakarta, 11’30”..14102015….…..
Setelah
semua barang milik sudah terkemas serta tidak ada yang tertinggal di kamar lagi, kami langsung pamit alias cek out di recepsionist.
Selanjutnya kami teruskan perlajanan menggunakan kendaraan yang kami bawa dari
Jakarta.
Oleh-oleh
khas Bandung menjadi incaran utama kami di hari terakhir selama di Kota Kembang
dan pilihan jatuh pada ‘toko oleh-oleh Kartika Sari’. Full pengunjung mulai
terasa saat masuk basement Kartika Sari.
Saat sampai area pajangan oleh-oleh terlihat jenis dan bentuk dengan banyak
pilihan yang ditawarkan terutama untuk makanan kering. Pilihan sangat
tergantung selera serta kebutuhan masing-masing. Dan setelah dianggap cukup
pilihan dan cukup selera yang telah terakomodir, perjalanan kami lanjutkan
menuju Bandung Indah Plaza.
Tujuan
ke ke BIP hanya untuk menukarkan belanjaan jean’s yang telah dibeli malam sebelumnya tapi ukuran
yang kelewatan besar.
Perjalanan
kami lanjutkan menuju stasiun kereta api, satu personil melanjutkan perjalanan
ke Cirebon menggunakan kereta api. Di stasiun kereta kami menyempatkan diri
untuk rehat sebentar sambil menikmati minum dan penganan ringan café yang ada
di kompleks stasiun. Jam telah menunjukan pukul 5.30 PM dan saatnya kluar kota
Bandung dengan pilihan melalui pintu TOL
Pasteur. Sepanjang perjalanan menuju Pasteur kondisi jalanan benar-benar macet
total dan keputusannya melalui jalanan tikus seperti awal masuk bandung.
Ternyata
jalanan tikuspun tak semudah yang dibayangkan, lengang dan bisa dilewati
minimal 2 kendaraan roda empat. Kenyataanya berbanding terbalik dengan bayangan
kami, jalannya sempit yang umumnya hanya bisa dilalui satu mobil, kondisi yang
ada diperparah dengan banyaknya kendaraan roda 2 yang lalu lalang juga…….
Akhirnya bisa juga sampai pintu TOL.
Hari
mulai gelap di sepanjang perjalanan kami menuju Jakarta, maghrib menghampiri di perjalanan tersebut dan rest area adalah altenatif yang pas untuk melaksanakan kewajiban spiritual sekaligus mengisi perut yang mulai tidak kompromi akibat kekuarangan
amunisi……
Memasuki wilayah Jakarta tepatnya di pintu TOL Cikunir pukul 9.45 PM, sedikit memakan waktu dari kondisi normalnya yang hanya sekitar 2 sampai 2,5 jam perjalanan Jakarta-Bandung -Jakarta…..
Memasuki wilayah Jakarta tepatnya di pintu TOL Cikunir pukul 9.45 PM, sedikit memakan waktu dari kondisi normalnya yang hanya sekitar 2 sampai 2,5 jam perjalanan Jakarta-Bandung -Jakarta…..
Keluar
pintu TOL Cikunir dan sampai di perempatan Jati Warna kami berpencar alias saling pamitan.. saya
lanjutin perjalanan sendiri ke Depok dengan mobil yang menemani kami selama
tiga hari perjalanan tersebut sedangkan
dua personilku melanjutkan perjalanan ke Condet (rumah famili mereka) menggunakan Taxi……
Next, sampai jumpa di hari yang lain, kawan...................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon daftarkan diri anda: