02 April 2013

Bangunan Berkonsep Lingkungan

Kesadaran akan pentingnya lingkungan yang sehat sudah saatnya di tularkan ke bangunan yang entah itu bangunan tempat tinggal maupun bangunan-bangunan publik seperti perkantoran, pendidikan hotel dan lain-lain. Bangunan berkonsep konstruksi hijau atau yang lebih umum dikenal dengan Green Construction adalah satu terobosan penting yang saat ini mulai diterapkan. Untuk Indonesiapun konsep ini sudah banyak digunakan baik dari sisi design maupun material yang ramah lingkungan.
Green construction adalah satu aksi dari sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya rancangan konstruksi pada tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang  ramah lingkungan, efisien pemakaian energi dan sumber daya serta berbiaya rendah. Gerakan konstruksi hijau ini juga identik dengan sustainable yang mengedepankan keseimbangan antara keuntungan jangka pendek terhadap resiko jangka panjang dengan  bentuk usaha saat ini yang tidak merusak kesehatan, kenyamanan serta kesejahteraan masa depan.

Aplikasi dari konstruksi hijau pada tahap perencanaan terlihat pada beberapa desain konstruksi yang memperoleh award sebagai desain bangunan yang hemat energi dimana sistem bangunan yang didesign dapat mengurangi pemakaian listrik untuk pencahayaan dan tata udara. Selain itu berbagai terobosan baru dalam dunia konstruksi juga memperkenalkan berbagai material struktur yang saat ini menggunakan limbah sebagai salah satu komponennya, seperti pemakaian flyash, silica fume pada beton siap pakai dan beton pra cetak. Selain itu terobosan sistem pelaksanaankonstruksi juga memperkenalkan material yang mengurangi ketergantungan dunia konstruksi pada pemakaian material kayu sebagai perancah.

Pemakaian material/bahan bangunan yang banyak digunakan seperti kaca, beton, kayu, asphalt, baja dan jenis metal lainnya ditengarai dapat menimbulkan efek pemanasan global yang signifikan dan menyebabkan perubahan iklim di dunia. Ingat kan penggunaan kaca gelap/ kaca yag dapat memantulkan cahaya matahari yang biasanya digunkan pada gedung-gedung tinggi/bertingkat yang biasa disebut dengan kaca film ribben. Jelas-jelas itu sangat merugikan karena menghantarkan cahaya matahari kembali ke atmosfer bumi dan terjadilah penumpukan sehingga suhu bumi semakin panas.

Dalam penerapan green construction tentunya banyak tantangan yang harus dilalui, yaitu :
1. Pembiayaan.


Desain konsep bangunan hijau dari aspek pembiayaan lumayan menguras rekening. Untuk konsep Green Building tentunya tidak akan sama dengan gedung-gedung yang lainnya, hal tersebut banyak dipengaruhi banyak faktor seperti dalam pemakaian jasa para pakar atau tenaga ahli dan lain lain.
2. Rancangan desain yang startegis

Semua konstruksi bangunan gedung pasti memiliki design yang berbeda-beda, tentunya dalam prinsip Green Building design haruslah meningkatkan efesiensi penggunaan sumber daya pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang berkonsepkan ramah lingkungan.Tentunya hal itu menjadi tantangan utama para ahli Green Building untuk membuat design yang cocok pada kondisi eksternal internal lingkungan sekitarnya.
3. Penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan

Saat ini umumnya konstruksi rumah tunggal dibangun menggunakan material bingkai kayu.  Namun membangun rumah kayu berbingkai membutuhkan rencana yang sangat hati-hati. Membangun rumah dengan bingkai kayu umumnya akan menghasilkan struktur yang handal dan aman, namun juga rentan terhadap kegagalan prematur ketika rincian kecil dibiarkan atau dibuat dengan produk kayu berkualitas buruk.Saat ini pemilik rumah memiliki kesempatan untuk memilih dari alternatif Bahan Bangunan Hijau. Namun dengan isu ilegal logging yang masih banyak penggunaan kayu sebagai material mulai ditinggalakan untuk kelestarian lingkungan. Penggunaan bau alam, gypsum, batu bata, gypsum, dan alumunium serta baja ringanpun menjadi piliha yang tepat. Karena selain ramah lingkungan juga mampu menunjang ketahanan bangunan dan tentunya healthy conditional.
4. Pembuatan peraturan-peraturan yang sah dalam penerapan green construction

Di Indonesia saat ini , wacana konstruksi hijau mulai tampak pada penerapan beberapa proyek seperti proyek ruas jalan tol bandara yang dikerjakan oleh PT. Pembangunan Perumahan dan proyek Rusunami oleh PT Perumnas. Namun sayangnya hingga saat ini belum ada payung hukum yang menaungi penerapan konstruksi hijau di Indonesia apa lagi sejumlah insentif yang akan diberikan pada pelaksanaan proyek yang menerapkan konsep konstruksi hijau.
5. Penataan kota  untuk mewujudkan konsep  green building

Green Building pastinya harus membuat suatu area yang di tempatinya menjadi daerah yang asri dan ramah lingkungan. Oleh karena itu diperlukan tata kota yang tepat jika kita ingin membuat suatu Green Building di Indonesia. Letak tata kota yang sesuai dengan keseimbangan ekosistem lingkungan, jangan sampai pembuatan Green Building malah merusak area hijau, atau siklus udara dan hidrologi yang dipengaruhi oleh hilangnya area resapan air. Untuk di daerah Indonesia sendiri, bila kita ambil contoh jakarta mungkin pembangunan Green Building susah untuk dilaksanakan, dikarenakan tata letak kota jakarta yang memang sudah padat untuk bangunan-bangunan bersifat kepentinan komersial ataupun bangunan hunian tempat tinggal.
6. Pembiayaan serta perawatan green building

Tidak mudah merawat suatu gedung atau bangunan apalagi bangunan dengan konsep Green Building, yang harus mempertahankan manfaatnya untuk lingkungan sekitar.
7. Faktor kesehatan

Menggunakan material & produk-produk yang non-toxic akan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, dan mengurangi tingkat asma, alergi dan sick building syndrome. Material yang bebas emisi, dan tahan untuk mencegah kelembaban yang menghasilkan sporadan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga harus didukung menggunakan sistem ventilasi yang efektif dan bahan-bahan pengontrol kelembaban yang memungkinkan bangunan untuk bernapas. Bahan-bahan alami atau natural sudah diketahui memang cukup rentan terhadap gangguan lingkungan itu sendiri seperti keberadaan mikroorganisme ,serta kelembaban udara dan suhu diluar maupun didalam ruangan yang harus diseimbangkan untuk meminimalisasi kerusakan bangunan.
8. Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya green building

Tantangan ini juga cukup penting untuk dipecahkan, Banyak masyarakat Indonesia yang tentunya belum tahu akan makna Green Building. Mulai dari konsep,manfaatnya dalam jangka panjang serta aplikasinya. Penyuluhan akan Green Building seharusnya juga diberikan kepada masyarakat Indonesia agar lebih mengetahui peranan Green Building dalam dunia pembangunan di Indonesia. Apalgi dengan ekonomi masyarakat Indonesia yang minim membuat rencana ini hanya terbatas kepada pengembang bangunan dengan modal besar dan kalangan menegah ke atas.

Green Building lebih dari sebuah konsep untuk hidup berkelanjutan, tetapi bisa membangun harapan untuk masa depan. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat Indonesia harus ditingkatkan untuk mengetahui pentingnya membuat bangunan dengan konsep Green Construction
Apapun yang dilakukan manusia untuk pelestarian lingkungan dan perbaikan lingkungan mau sekecil apapun memang sangat berarti seperti membuang sampah pada tempatnya, itu pun masih belum tercapai sempurna. Dengan usia yang menipis karena perubahan iklim, kekurangan energi yang semakin meningkat dan masalah kesehatan, memang masuk akal untuk membangun gedung yang tahan lama,menghemat energi, mengurangi limbah dan polusi, dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. 
Upaya yang perlu dilakukan;

Dalam mencapai apa yang menjadi tujuan dari konsep bangunan yang diistilahkan dengan Green Construction tersebut, tindakan nyata perlu dilakukan dengan melibatkan semua lapisan masyarakat dari tingkatan strata social, pendidikan, profesi yang berlevel terbawah sampai atasnya. Banyak cara yang bisa dilakukan sebagai upaya mendukung konsep pembangunan tersebut, seperti membangun dengan memaksimalkan bahan-bahan yang ramah lingkungan, menyadarkan masyarakat akan pentingnya Green Construction bagi dunia pembangunan, penataan kota dengan konsep green construction, perancangan bangunan yang efisien dalam penggunaan energi dengan memanfaatkan pencahayaan matahari sebagai penerangan ruangan serta sirkulasi udara yang cukup untuk  mengurangi penggunaan  pendingin ruangan, penggunaan material yang dapat didaur ulang, penggunaan teknologi yang sesuai dan ramah lingkungan agar tidak merusak ekosistem sekitar.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon daftarkan diri anda:

Pulau Seram, Maluku